Bupati Bangka Tengah, Provinsi
Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, berminat menanam pohon jabon (jati
bonsor) di sepanjang ruas jalan daerah itu dalam upaya meningkatkan pendapatan
asli daerah (PAD).
"Langkah tersebut merupakan
terobosan dalam upaya pemanfaatan lahan marginal secara maksimal, sehingga
memiliki nilai ekonomis tinggi yang bisa mendongkrak sumber-sumber PAD,"
ujar di Koba, Senin.
Bupati menuturkan, pohon jabon
dapat menghasilkan kayu berkualitas dengan harga per satu meter kubik kayu jabon
dapat dijual Rp1,2 juta hingga Rp1,6 juta.
"Jika dalam satu kilometer
dapat ditanam 750 pohon jabon dengan harga Rp1 juta saja, maka dalam 100
kilometer dapat menghasilkan pendapatan asli daerah sebanyak 750 miliar,"
katanya.
Berdasarkan data pada Ranperda
APBD Perubahan Bangka Tengah Tahun Anggaran 2011, pendapatan daerah mencapai
Rp396.047.945.000, dengan rincian Rp314.196.454.000 dana perimbangan pemerintah
pusat dan Rp23 miliar dana pemerintah daerah dari pendapatan asli daerah (PAD).
Menurut Bupati, kondisi turas
jalan pada jalan raya daerah itu cukup luas seperti pada jalan raya dari
Kecamatan Pangkalan Baru hingga Kecamatan Lubuk Besar yang berjarak di atas 100
kilometer.
Bupati mengatakan, di luar jalan
raya padat penduduk direncanakan selebar lima meter tanah pada turas jalan umum
di daerah itu akan dimanfaatkan untuk ditanam pohon jabon.
"Saat ini kami sedang
menggarap rancangan peraturan daerah (Ranperda) untuk pemanfaatan turas jalan
dengan penanaman pohon jabon," katanya.
Bupati mengungkapkan, pemerintah
daerah juga akan mengajak masyarakat daerah itu yang ingin memanfaatkan turas
jalan dengan menaman pohon jabon.
"Kami berencana menggunakan
sistem bagi hasil antara masyarakat dengan pemerintah daerah yang terlibat pada
penanaman dan perawatan pohon jabon ini," katanya.
Pohon jabon yang sering
diplesetkan dengan istilah 'jati bonsor' (jabon) yaitu jenis pohon yang mirip
jati dengan kemampuan tumbuh yang sangat cepat, sehingga pohon ini cocok
sebagai pohon yang kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kayu
seperti plywood maupun industri pulp dan kertas.
Kemasyuran pohon jabon sebagai
salah satu pohon yang bernilai ekonomis tinggi, juga telah diakui Menteri
Kehutanan Zulkifli Hasan yang menilai harga jual kayu jabon bernilai tinggi
sehingga cocok untuk investasi masyarakat.
Pohon jabon yang panennya dapat
dilakukan dalam waktu enam hingga tujuh tahun memiliki tekstur yang lebih
halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan, tidak berserat,
batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan atapun direkatkan dan tidak
cacat, arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap dan memiliki daya tahan
yang tinggi.
Hingga saat ini kayu jabon
dimanfaatkan untuk industri kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak,
peti buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel dan bahan bangunan non
konstruksi.
Sumber:
http://bangkatengahkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=406:bupati-bangka-tengah-berminat-tanam-pohon-jabon&catid=1:latest-news&Itemid=18
0 komentar:
Posting Komentar